KONSEP WAHDATU SYUHUD MENURUT MUHAMMAD SAID RAMADHAN AL BUTHI DALAM SURAH AN NUR AYAT 35

Authors

  • Raja Halomoan Sahilun Harahap Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.51878/language.v4i3.5156

Keywords:

Hakikat, Tauhid, Wahdatu Syuhud

Abstract

ABSTRACT

The essence of tauhid, or the oneness of God, is reflected in human awareness of Allah’s omnipotence experienced through everyday life, which shapes deep faith and love. This awareness leads humans to constantly remember and feel Allah’s presence in their hearts, bringing peace and tranquility in life and death. This essence forms the core of dhikr and the concept of Wahdatu Syuhud as the true meaning of tauhid. This study employs a library research method with a qualitative approach, utilizing primary and secondary sources collected through literature review and documentation. The data are analyzed descriptively and analytically to produce systematic and valid insights. The results reveal three types of humans based on their awareness and belief in divinity. First, those who believe in God based on suggestion and information without critical observation. Second, those who focus on scientific discoveries without acknowledging the existence of God, often driven by egoism and personal interests. Third, those who balance scientific knowledge with religious faith, recognizing their limitations as creations of Allah and making this belief the foundation of their life and worship. The third type is considered the best because they harmoniously integrate reason and heart, making them worthy leaders and caretakers of the universe.

ABSTRAK

Hakikat tauhid atau pengesaan Tuhan tercermin dalam kesadaran manusia terhadap kemahakuasaan Allah yang dirasakan melalui pengalaman sehari-hari, sehingga membentuk keyakinan dan kecintaan yang mendalam. Kesadaran ini menjadikan manusia selalu mengingat dan merasakan kehadiran Allah dalam hati, yang membawa ketenangan dan ketentraman dalam hidup dan mati. Esensi ini menjadi inti dari zikir dan konsep Wahdatu Syuhud sebagai hakikat tauhid. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan pendekatan kualitatif, memanfaatkan sumber primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui studi pustaka dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif dan analitis untuk menghasilkan pemahaman sistematis dan valid. Hasil penelitian mengungkap tiga tipe manusia berdasarkan tingkat kesadaran dan keyakinannya terhadap ketuhanan. Pertama, manusia yang percaya pada ketuhanan berdasarkan sugesti dan informasi tanpa pengamatan kritis. Kedua, manusia yang fokus pada penemuan ilmiah tanpa mengakui keberadaan Tuhan, sering kali didasari egoisme dan kepentingan pribadi. Ketiga, manusia yang mampu menyeimbangkan ilmu pengetahuan dengan keyakinan religius, mengakui keterbatasan diri sebagai ciptaan Allah dan menjadikan keyakinan tersebut sebagai landasan hidup dan pengabdian. Tipe ketiga ini dianggap sebagai manusia terbaik karena mampu memadukan akal dan hati secara harmonis, sehingga layak menjadi pemimpin dan pengelola alam.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al Baijuri, I. (2014). Tuhfatul Murid. Jakarta: Darul Kutub Islamiyah.

Al-Faruqi, I. R. (2017). Islam and the Integration of Science and Religion. Islamic Studies Quarterly, 39(2), 85–103.

Al Hariri, M. A. (2010). Hadaiq ar Rawh wa ar Rayhan fi Rawabi Ulum al Quran. Mesir: al Quds.

Al Jawi, M. N. (2019). Kasyifatu Saja’. Jakarta: Dar al Kutub Islamiyah.

Al Qusyairi. (2019). Risalah Qusyairiah. Jakarta: Dar al Kutub Islamiyah.

Al Sanusi, A. A. M. bin Y. (1999). Syarah Um al Barahin (L. Nasution, Trans.). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Al Showi, A. bin M. (2005). Tafsir Showi. Surabaya: Al Haramain Jaya.

Al Alusi, S. M. (1994). Ruhul Ma’ani Fi Tafsir Al Qur’an Adzim. Mesir: Dar Alamiyyah.

Addasuki, M. (2019). Hasyiah Addasuki. Jakarta: Dar al Kutub Islamiyah.

Ad Dauani, M. (2002). Mujazul Kalam. Surabaya: Darul Ulum Islamiyah.

Ar Razi, F. (2010). Mafatih al Ghaib. Mesir: al Quds.

Asy-Syahrastani. (2023). Al Milal wa Nihal. Beirut: Muassasah Al-Resalah.

As Shobuni Ali. (2009). Shofwah Tafasir. Makkah: Al Maktabah Taufiqiyah.

As Sya’rani Adul Wahab. (2019). Tanbihul Mughtarin. Jakarta: Dar al Kutub Islamiyah.

Asyyarqawi, A. (2019). Hasyiah AsSyarqawi. Jakarta: Dar al Kutub Islamiyah.

Berkhof, L. (1981). Systematic Theology. United States of America: Wm. B. Eerdmans Publishing Co.

Hassan, R. (2019). Science, Faith, and the Qur’an: An Analytical Approach. International Journal of Quranic Studies, 10(1), 24-37.

Ibrahim. (2019). Syarah Ta’lim Mutaallim. Jakarta: Dar al Kutub Islamiyah.

Khalaf, A. W. (2019). Ilmu Ushul Fiqh. Jakarta: Dar al Kutub Islamiyah.

Muhammad Abi Abdullah. (2009). Syarah Ummul Barahin. Beirut: Dar al Kutub Ilmiah.

Mustafa bin Muhammad bin Salim. (2019). Jami’ Durus al Arabiyah. Jakarta: Dar al Kutub Islamiyah.

Nasution, S., & Sari, D. (2018). The Correlation Between Faith and Scientific Reasoning in Islamic Education. Journal of Islamic Thought and Civilization, 8(1), 45-59.

Qutb, S. (2012). Tafsir fi Zilalil Quran. Mesir: Darul Hadist.

Sheed’s. (1980). Dogmatis Theology. United States of America: Thomas Nelson Publishers.

Smith, J. A. (2020). The Role of Innate Spirituality in Human Moral Development. Journal of Religious Studies, 45(3), 112–128.

Zainuddin Ibnu Abdul Aziz. (2019). Irsyadul Ibad. Jakarta: Dar al Kutub Islamiyah.

Downloads

Published

2025-05-27

How to Cite

Harahap, R. H. S. (2025). KONSEP WAHDATU SYUHUD MENURUT MUHAMMAD SAID RAMADHAN AL BUTHI DALAM SURAH AN NUR AYAT 35. LANGUAGE : Jurnal Inovasi Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 4(3), 134-145. https://doi.org/10.51878/language.v4i3.5156

Issue

Section

Articles