PERAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN PERDIRJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NOMOR 7327/B.B1/HK.03.01/2023 TERHADAP PELAKSANAAN REFLEKSI DI KOMUNITAS BELAJAR KEPALA SEKOLAH
DOI:
https://doi.org/10.51878/cendekia.v5i1.4082Keywords:
Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah, Pelaksanaan Refleksi, Komunitas Belajar Kepala Sekolah, Efektivitas RefleksiAbstract
This study aims to examine the role of personality competency of the Directorate General of Teachers and Education Personnel Regulation Number 7327/B.B1/HK.03.01/2023 in the implementation of reflection in the principal learning community of Limo District, Depok City. The research design used was quantitative descriptive, with a purposive sampling technique on 30 principals. Data were collected through questionnaires and interviews, which were then analyzed to identify the relationship between personality competency and the effectiveness of reflection. The results of the study indicate that the principal's personality competency, especially integrity and self-control, have a significant effect on the effectiveness of reflection implementation. This finding suggests the need to develop the personality competency of the Directorate General of Teachers and Education Personnel Regulation Number 7327/B.B1/HK.03.01/2023 as a basis for improving the quality of reflection in the learning community. This study provides a clearer picture of the importance of the role of personality competency in supporting the effectiveness of reflection in the principal's learning community, which in turn can improve the performance and quality of education in schools.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran kompetensi kepribadian Perdirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 7327/B.B1/HK.03.01/2023 dalam pelaksanaan refleksi di komunitas belajar kepala sekolah Kecamatan Limo, Kota Depok. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan teknik purposive sampling pada 30 kepala sekolah. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara, yang kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi hubungan antara kompetensi kepribadian dan efektivitas refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian kepala sekolah, terutama integritas dan pengendalian diri, berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan refleksi. Temuan ini menyarankan perlunya pengembangan kompetensi kepribadian Perdirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 7327/B.B1/HK.03.01/2023 sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas refleksi dalam komunitas belajar. Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pentingnya peran kompetensi kepribadian dalam mendukung efektivitas refleksi di komunitas belajar kepala sekolah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja dan kualitas pendidikan di sekolah.
Downloads
References
Arends, R. I. (2012). Learning to teach (9th ed.). New York: McGraw-Hill.
Arikunto, S. (2012). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bafadal, I. (2004). Supervisi pengajaran: Teori dan aplikasinya dalam membina profesionalisme guru. Jakarta: Bumi Aksara.
Dewey, J. (1933). How we think. Lexington, MA: D.C. Heath and Company.
Haryanto, E. (2018). Pengembangan Komunitas Belajar Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Aksara.
Hidayat, W., & Wulandari, A. (2019). Komunitas Belajar Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 10(2), 45-60.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2023). Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 7327/B.B1/HK.03.01/2023 tentang Pengembangan Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah. Jakarta: Kemendikbudristek.
Kementerian Pendidikan Nasional. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kemendiknas.
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Panduan Pengembangan Komunitas Belajar Kepala Sekolah. Jakarta: Kemendiknas.
Kemmis, S., & McTaggart, R. (2000). Participatory action research: Communicative action and the public sphere. In N. K. Denzin & Y. S. Lincoln (Eds.), Handbook of qualitative research (2nd ed., pp. 567–605). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications
Leithwood, K., & Jantzi, D. (2005). Transformational leadership. In B. Davies (Ed.), The essentials of school leadership (pp. 31–43). London: SAGE Publications.
Moon, J. (2004). A handbook of reflective and experiential learning: Theory and practice. London: RoutledgeFalmer.
Nuraini, H. (Tahun publikasi). Kepercayaan Kepala Sekolah dalam Konteks Kepemimpinan. [Lokasi penerbitan atau platform]. [Penerbit atau platform daring].
Satori, D., & Komariah, A. (2009). Supervisi pendidikan: Teori dan praktik. Bandung: Alfabeta.
Schön, D. A. (1983). The reflective practitioner: How professionals think in action. New York: Basic Books.
Sergiovanni, T. J. (1987). The principalship: A reflective practice perspective. Boston: Allyn & Bacon.
Universitas Negeri Padang. (2013). Supervisi dan refleksi untuk peningkatan kualitas guru. Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Padang. Diakses dari https://ejournal.unp.ac.id.
Zeichner, K. M., & Liston, D. P. (1996). Reflective teaching: An introduction. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.
