ANALISIS KETIMPANGAN REGIONAL ANTAR PROVINSI DI INDONESIA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Authors

  • Yetlina Lania Fakultas ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo
  • Syarwani Canon Fakultas ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo
  • Boby Rantow Payu Fakultas ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.51878/knowledge.v5i2.5307

Keywords:

Indeks Wiliamson, Kapasitas Fiskal daerah, infrastruktur, Pertumbuhan ekonomi

Abstract

This study aims to analyze interregional disparities across provinces in Indonesia and identify the factors influencing such disparities during the 2022–2023 period. Regional inequality is measured using the Williamson Index, while the independent variables include economic growth, infrastructure availability, and the regional fiscal capacity ratio. The study employs a quantitative approach using panel data regression analysis across 34 provinces. The results show that the highest level of regional disparity occurred in West Papua Province, with a Williamson Index of 1.46, while the lowest was in North Kalimantan, with an index of 0.17. Empirical findings indicate that economic growth has a positive and statistically significant effect on regional inequality, where a 1% increase in growth is estimated to raise the Williamson Index by 0.034%. Infrastructure availability also shows a positive effect, although not statistically significant. Conversely, the regional fiscal capacity ratio has a significant negative effect, suggesting that a 1% increase in this ratio can reduce regional disparities by approximately 0.032%. These findings highlight the need for more equitable economic and fiscal development policies to reduce interregional inequality in Indonesia.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketimpangan regional antarprovinsi di Indonesia serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya selama periode 2022–2023. Ketimpangan regional diukur menggunakan Indeks Williamson, sedangkan variabel independen yang dianalisis meliputi pertumbuhan ekonomi, ketersediaan infrastruktur, dan rasio kapasitas fiskal daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi data panel yang mencakup 34 provinsi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketimpangan tertinggi terjadi di Provinsi Papua Barat dengan nilai Indeks Williamson sebesar 1,46, sementara yang terendah terdapat di Kalimantan Utara dengan nilai indeks sebesar 0,17. Secara empiris, pertumbuhan ekonomi terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketimpangan regional, di mana peningkatan pertumbuhan sebesar 1% diperkirakan meningkatkan Indeks Williamson sebesar 0,034%. Ketersediaan infrastruktur juga menunjukkan pengaruh positif, namun tidak signifikan. Sebaliknya, rasio kapasitas fiskal daerah memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ketimpangan, dengan peningkatan 1% rasio kapasitas fiskal diperkirakan mampu menurunkan ketimpangan sebesar 0,032%. Temuan ini menunjukkan pentingnya pemerataan pembangunan ekonomi dan fiskal antarwilayah untuk mengurangi disparitas regional di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anggriani, N., & Widajanti, A. (2023). Ketimpangan antar wilayah & hubungannya dengan belanja pemerintah: Studi di Indonesia. Jurnal Budget, 8(2), 89-100.

Ariesta, L. C. O. W., Sodik, J., & Nuryadin, D. (2022). Determinan ketimpangan distribusi pendapatan kabupaten/kota dan keterkaitan spasial. SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 1(5), 737–754. https://doi.org/10.54443/sibatik.v1i5.79

Bappenas. (2017). Ketimpangan pembangunan antar wilayah di Indonesia: Fakta dan strategi inisiatif. IPB Repository (Orasi Ilmiah Prof. Firdaus).

Brodjonegoro, B. P. S. (2016). Indonesia's 6 years of decentralization. World Bank Document.

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kemenkeu RI. (2024). Sinergi kebijakan fiskal dalam memperkuat strategi penurunan kemiskinan. Laporan Perkembangan Ekonomi Fiskal Daerah (LPEFD).

Farhan, M., & Sugianto. (2020). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ketimpangan pendapatan di Pulau Jawa. Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 1(4), 243–258.

Febriyani, A., & Anis, A. (2021). Pengaruh pertumbuhan ekonomi, investasi dan indeks pembangunan manusia terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia. Kajian Ekonomi Dan Pembangunan, 3, 375–375. https://doi.org/10.1007/978-3-319-95714-2_300111

Hermawan, S., & Lestari, Y. (2022). Perkembangan ekonomi wilayah dan peran sektor tersier di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, 13(2), 1-14.

Kementerian Keuangan RI. (2022). Dua dekade implementasi desentralisasi fiskal di Indonesia. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan.

Khoirudin, R., & Dahlan, U. A. (2020). Analisis determinan ketimpangan pendapatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tirtayasa EKONOMIKA, 15(1), 17–30.

Nirola, N., Sahu, S., & Choudhury, A. (2017). Fiscal decentralization and regional disparity: Evidence from cross-section and panel data. SSRN Electronic Journal.

Pravitasari, H., Purbowo, B., & Setiawan, R. (2025). Digital transformation and regional development disparities in Indonesia. Loupias Conference.

Setiawan, B., & Lestari, E. (2022). Analisis pertumbuhan ekonomi dan tingkat ketimpangan pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. E-Journal LPPM Universitas Samawa, 10(1), 1-10.

Sukmayadi, V., & Yahya, M. (2020). Disparities in educational quality between urban and rural regions in Indonesia: Unequal resource distribution as a key barrier. Journal of Educational Policy Analysis and Strategic Research, 12(4), 1-15.

Suparman, S., & Muzakir, M. (2023). Regional inequality, human capital, unemployment, and economic growth in Indonesia: Panel regression approach. Cogent Economics and Finance, 11(2). https://doi.org/10.1080/23322039.2023.2251803

Syaifullah. (2021). Analisis kapasitas fiskal Kabupaten Langkat. Jurnal Bonanza, 1(2), 24–29.

Syukri, U., Sofiaturrohmah, S., & Kasman, A. (2025). Efisiensi fiskal dan dampaknya terhadap transfer dana daerah: Analisis kebijakan Inpres No. 1 Tahun 2025. 7(1).

Widodo, P., Ariani, N., & Supriadi, Y. N. (2022). Peran pembangunan infrastruktur terhadap ketimpangan pendapatan di kota dan kabupaten Pulau Jawa. Jurnal Akuntansi Dan Pajak, 23(01), 1–11.

Yuliani, N. M., Paturochman, I. R., Mubarok, A. T., & Muzaki, R. A. (2024). Kebijakan fiskal dalam mengatasi ketimpangan pendapatan di Indonesia. 18(1), 296–300.

Downloads

Published

2025-06-11

How to Cite

Lania, Y., Canon, S. ., & Payu, B. R. . (2025). ANALISIS KETIMPANGAN REGIONAL ANTAR PROVINSI DI INDONESIA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI . KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian Dan Pengembangan, 5(2), 265-272. https://doi.org/10.51878/knowledge.v5i2.5307

Issue

Section

Articles