https://www.jurnalp4i.com/index.php/gelanggang/issue/feedGELANGGANG : Jurnal Ilmu Olahraga dan Pendidikan Jasmani2025-12-11T01:18:59+00:00Dr. Muhamad Suhardi, M.Pdjurnalp4i@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>GELANGGANG : Jurnal Ilmu Olahraga dan Pendidikan Jasmani |</strong>yang diterbitkan 2 kali setahun (Februari dan Agustus) oleh Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) yang berafiliasi dengan Perguruan Tinggi Indonesia. Jurnal Ilmiah ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam disiplin ilmu yang berkaitan dengan Ilmu Olahraga dan Kesehatan<br /><strong>E-ISSN : 3110-1739</strong></p>https://www.jurnalp4i.com/index.php/gelanggang/article/view/8155DAMPAK LATIHAN HIGH-INTENSITY INTERVAL TRAINING (HIIT) TERHADAP PENINGKATAN VO? MAX PADA ATLET SEPAK BOLA2025-12-06T10:47:54+00:00Genta Dwi Oktaviangentadwi@gmail.comToni Firmansyahtonifirmansyah@gmail.com<p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>This study aims to analyze the impact of High-Intensity Interval Training (HIIT) on increasing VO?max in soccer players as a key indicator of aerobic capacity, which plays an important role in supporting physical performance on the field. In the world of modern soccer, the body's ability to optimize oxygen consumption and utilization is a determining factor in maintaining high game intensity. This study used an experimental method with a pretest-posttest control group design involving two groups of athletes, namely the experimental group that was given HIIT training and the control group that performed conventional training for eight weeks with a frequency of three times per week. The results showed that the experimental group experienced a significant increase in VO?max compared to the control group, indicating that high-intensity and structured interval training can stimulate physiological adaptations in the cardiovascular and respiratory systems, improve oxygen transport efficiency, and increase muscle metabolic capacity. In addition to being effective in improving aerobic endurance, HIIT training has also been proven to be time-efficient, easy to implement, and safe when done under proper supervision. Overall, this study concludes that High-Intensity Interval Training is an effective, efficient, and applicable training method for improving VO?max and supporting the performance of soccer athletes.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak latihan High-Intensity Interval Training (HIIT) terhadap peningkatan VO?max pada atlet sepak bola sebagai indikator utama kapasitas aerobik yang berperan penting dalam menunjang performa fisik di lapangan. Dalam dunia sepak bola modern, kemampuan tubuh untuk mengoptimalkan konsumsi dan pemanfaatan oksigen menjadi faktor penentu dalam mempertahankan intensitas permainan yang tinggi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretest-posttest control group yang melibatkan dua kelompok atlet, yaitu kelompok eksperimen yang diberikan latihan HIIT dan kelompok kontrol yang melakukan latihan konvensional selama delapan minggu dengan frekuensi tiga kali per minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan signifikan pada nilai VO?max dibandingkan kelompok kontrol, yang menunjukkan bahwa latihan dengan intensitas tinggi dan interval terstruktur mampu merangsang adaptasi fisiologis pada sistem kardiovaskular dan respirasi, meningkatkan efisiensi transportasi oksigen, serta kapasitas metabolik otot. Selain efektif dalam meningkatkan daya tahan aerobik, latihan HIIT juga terbukti efisien dari segi waktu, mudah diterapkan, dan aman jika dilakukan dengan pengawasan yang tepat. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa High-Intensity Interval Training merupakan metode latihan yang efektif, efisien, dan aplikatif dalam meningkatkan VO?max serta mendukung peningkatan performa atlet sepak bola.</p>2025-12-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Genta Dwi Oktavian, Toni Firmansyahhttps://www.jurnalp4i.com/index.php/gelanggang/article/view/8156 PANDANGAN GURU PJOK DAN GURU KELAS TERHADAP KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DASAR YANG RAMAH ANAK2025-12-06T10:47:31+00:00Riski Permana Lestaririskipermana@gmail.comM. Ridho Fajrianridho@gmail.comAnindya Ika Yuliaika@gmail.com<p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>This study focuses on identifying various challenges that arise during the learning process due to limited facilities and infrastructure experienced by Physical Education, Sports, and Health (PJOK) teachers at SDN 1 Lewo, Tasikmalaya. The research was conducted at an elementary school with insufficient and underdeveloped facilities that do not adequately support effective learning. Data were collected through direct classroom observations and in-depth interviews with one PJOK teacher and two classroom teachers. In addition, supporting documents were analyzed to strengthen the validity of the findings. The results indicate that the absence of a proper sports field, limited learning materials, and the lack of appropriate equipment are the main barriers that hinder the effectiveness of PJOK instruction. These limitations reduce the variety of learning activities and restrict the achievement of optimal student competencies. Therefore, collaboration among the school, parents, and the surrounding community is required to improve and develop the existing facilities. The findings of this study are expected to contribute meaningfully to efforts aimed at enhancing the quality of PJOK education at SDN 1 Lewo, Tasikmalaya.<br /><br /></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai kendala yang muncul dalam proses pembelajaran akibat keterbatasan sarana dan prasarana yang dialami oleh guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di SDN 1 Lewo, Tasikmalaya. Studi ini dilakukan pada sebuah sekolah dasar yang memiliki kondisi fasilitas yang terbatas serta belum memadai untuk mendukung proses pembelajaran yang optimal. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan observasi langsung di lingkungan sekolah, wawancara mendalam dengan seorang guru PJOK dan dua orang guru kelas, serta analisis dokumen pendukung guna memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai permasalahan yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiadaan lapangan olahraga yang layak, keterbatasan bahan ajar, serta minimnya peralatan pendukung menjadi faktor utama yang menghambat efektivitas pembelajaran PJOK. Kondisi tersebut berpengaruh pada kurangnya variasi aktivitas pembelajaran dan tidak tercapainya kompetensi siswa secara optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi antara pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan serta memperbaiki fasilitas yang tersedia. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan PJOK di SDN 1 Lewo, Tasikmalaya.</p>2025-12-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Riski Permana Lestari, M. Ridho Fajrian, Anindya Ika Yuliahttps://www.jurnalp4i.com/index.php/gelanggang/article/view/8157KONTRIBUSI LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN TENDANGAN DEPAN PADA CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT2025-12-06T10:47:07+00:00Luluk Ariantiluluk12@gmail.comMaolinda Saqilamaolinda@gmail.comAnindya Ika Yuliaika@gmail.com<p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>This study aims to analyze the relationship between the intensity of squat jump training and the ability to perform front kicks in the Persaudaraan Pencak Silat martial arts club in Sidoarjo. The method used in this study is quantitative. The quantitative research process focuses on processing data so that it is systematically organized and measurable. The quantitative approach is an empirical research approach, which is research that uses real or concrete data. In this approach, data is measured in numerical form and used as the basis for statistical analysis in accordance with the research problem. This study used an experimental method, which is a process in which external factors that can affect the results are minimized or controlled so that the cause-and-effect relationship between two deliberately manipulated variables can be determined. In its implementation, this study used the Statistical Program for Social Science (SPSS) version 2.5 application with a one-group pre-test post-test experimental design. The results showed that the front kick ability of PSHT Rayon Dungus Sidoarjo pencak silat athletes was significantly influenced by squat jump training, with a significance value (2-tailed) of 0.000, which is less than 0.05. Based on these results, it can be concluded that squat jump training can improve coordination, stability, and posture.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara intensitas latihan squat jump dengan kemampuan melakukan tendangan depan pada cabang Persaudaraan Pencak Silat di Sidoarjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Proses penelitian kuantitatif berfokus pada pengolahan data agar tersusun secara sistematis dan terukur. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang bersifat empiris, yaitu penelitian yang menggunakan data nyata atau konkret. Dalam pendekatan ini, data diukur dalam bentuk angka dan dijadikan dasar untuk melakukan analisis statistik yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu suatu proses di mana faktor-faktor luar yang dapat memengaruhi hasil diminimalkan atau dikendalikan, sehingga dapat diketahui hubungan sebab-akibat antara dua variabel yang sengaja dimanipulasi. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini menggunakan aplikasi Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 2.5 dengan desain eksperimen one group pre-test post-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan tendangan depan pada atlet pencak silat PSHT Rayon Dungus Sidoarjo dipengaruhi secara signifikan oleh latihan squat jump, dengan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0.05. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa latihan squat jump mampu meningkatkan koordinasi, stabilitas, serta postur tubuh.</p>2025-12-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Luluk Arianti, Maolinda Saqila, Anindya Ika Yuliahttps://www.jurnalp4i.com/index.php/gelanggang/article/view/8158PERBANDINGAN EFEK LATIHAN BEBAN DAN LATIHAN PLYOMETRIK TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI2025-12-06T10:46:47+00:00Luluk Ariantiluluk13@gmail.comMaolinda SaqilaQila@gmail.comAnindya Ika Yuliaika@gmail.com<p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>This study aims to analyze and compare the effects of weight training and plyometric training on leg muscle strength improvement. Leg muscle strength is an important component of physical performance, both for athletes and non-athletes, as it plays a role in functional activities such as walking, jumping, and running. The research method used was a quasi-experiment with a pretest-posttest control group design involving two groups, each undergoing a weight training and plyometric training program for eight weeks with the same intensity and frequency. Muscle strength was measured using a leg dynamometer test before and after treatment. The results showed that both types of training significantly increased leg muscle strength (p < 0.05), but weight training showed a greater increase than plyometric training. The increase in strength in the weight training group was due to neuromuscular adaptation and muscle fiber hypertrophy, while plyometric training provided an increase in explosive power through the stretch-shortening cycle mechanism. The novelty of this study lies in the comparison of the two training methods with the same duration and intensity in a non-athlete population, thus providing new insights into the relative effectiveness of the two approaches. These findings are expected to form the basis for the design of effective, efficient, and appropriate training programs for lower limb muscle strength development.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan pengaruh latihan beban dan latihan plyometrik terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai. Kekuatan otot tungkai merupakan komponen penting dalam performa fisik, baik bagi atlet maupun individu non-atlet, karena berperan dalam aktivitas fungsional seperti berjalan, melompat, dan berlari. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain pretest-posttest control group design yang melibatkan dua kelompok, masing-masing menjalani program latihan beban dan latihan plyometrik selama delapan minggu dengan intensitas dan frekuensi yang sama. Pengukuran kekuatan otot dilakukan menggunakan tes leg dynamometer sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis latihan secara signifikan meningkatkan kekuatan otot tungkai (p < 0,05), namun latihan beban menunjukkan peningkatan yang lebih besar dibandingkan latihan plyometrik. Peningkatan kekuatan pada kelompok latihan beban disebabkan oleh adaptasi neuromuskular dan hipertrofi serabut otot, sedangkan latihan plyometrik memberikan peningkatan daya eksplosif melalui mekanisme stretch-shortening cycle. Kebaruan penelitian ini terletak pada pembandingan kedua metode latihan dengan durasi dan intensitas yang sama pada populasi non-atlet, sehingga memberikan pemahaman baru mengenai efektivitas relatif kedua pendekatan tersebut. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam perancangan program latihan yang efektif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan pengembangan kekuatan otot tungkai.</p>2025-12-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Luluk Arianti, Maolinda Saqila, Anindya Ika Yuliahttps://www.jurnalp4i.com/index.php/gelanggang/article/view/8159PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM OLAHRAGA REKREASI DI LINGKUNGAN PERKOTAAN2025-12-06T10:46:08+00:00Anindya Ika Yuliaika@gmail.comLuluk Ariantiluluk13@gmail.comMaolinda SaqilaQila@gmail.com<p><em> </em></p> <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>This study aims to determine the public's perception of recreational sports programs in urban areas and the factors that influence it. Recreational sports activities play an important role in improving physical fitness, mental health, and social interaction among the community amid the dynamics of dense urban life. The research method used was a quantitative approach with a descriptive design, involving urban community respondents who participated and did not participate in recreational sports activities. Data collection was conducted through questionnaires distributed online and offline, then analyzed using descriptive statistics to see the level of public perception of the aspects of facilities, accessibility, social benefits, and program management. The results show that the community has a positive perception of the existence of recreational sports programs, especially in terms of health and social benefits, although there are still shortcomings in terms of socialization and facility distribution. The discussion shows that the positive perception of the community is an indicator of the program's success and a basis for the development of more inclusive, adaptive, and participatory sports policies in urban areas. The conclusion of this study emphasizes the importance of collaboration between the government, community, and society in creating sustainable recreational sports spaces that have a broad impact on the quality of life of city residents.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap program olahraga rekreasi di lingkungan perkotaan serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Aktivitas olahraga rekreasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kebugaran jasmani, kesehatan mental, dan interaksi sosial masyarakat di tengah dinamika kehidupan kota yang padat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif, melibatkan responden masyarakat kota yang berpartisipasi maupun tidak berpartisipasi dalam kegiatan olahraga rekreasi. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan secara daring dan luring, kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk melihat tingkat persepsi masyarakat terhadap aspek fasilitas, aksesibilitas, manfaat sosial, dan pengelolaan program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki persepsi positif terhadap keberadaan program olahraga rekreasi, terutama pada dimensi manfaat kesehatan dan sosial, meskipun masih terdapat kekurangan pada aspek sosialisasi dan pemerataan fasilitas. Pembahasan menunjukkan bahwa persepsi positif masyarakat menjadi indikator keberhasilan program serta dasar bagi pengembangan kebijakan olahraga yang lebih inklusif, adaptif, dan partisipatif di wilayah perkotaan. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat dalam menciptakan ruang olahraga rekreasi yang berkelanjutan dan berdampak luas terhadap kualitas hidup warga kota.</p>2025-12-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Anindya Ika Yulia, Luluk Arianti, Maolinda Saqila