DAMPAK KELENTURAN TUBUH PADA USIA DINI TERHADAP KURANGNYA RESIKO CEDERA
Keywords:
Fleksibilitas, kelenturan tubuh, anak usia 9–13 tahun, wushu, kebugaran jamani, olahraga anak, pencegahan cedera, latihan peregangan, kesehatan fisik, mentalAbstract
ABSTRACT
In early childhood, it is the most important phase in the physical and motor development of children. In this phase, all children are often active, playing exploring their environment. Therefore, children need good physical condition to optimize their activities. and one important part of children's physical fitness is body flexibility, which is the ability of muscles and joints to move with wide movements without pain or injury. Flexibility is one of the essential components of physical fitness, playing a significant role in supporting physical activity, preventing injury, and improving the quality of life in children from an early age. Research shows that children aged 9–13 who actively participate in sports such as wushu have a higher level of flexibility compared to those who do not engage in regular physical activity. Flexibility training contributes to improving muscle condition, enhancing body balance, correcting posture, reducing muscle pain, and boosting sports performance as well as mental health. Sports activities such as basketball, soccer, and table tennis also contribute to increasing body flexibility, especially in areas that support specific sport-related skills. Therefore, it is important to instill the habit of flexibility training from an early age, both through school activities and extracurricular programs, as part of efforts to improve children's physical fitness and overall motor readiness.
Pada masa usia dini, itu merupakan fase terpenting dalam perkembangan fisik dan motorik anak. Pada fase ini, semua anak sering aktif bergerak, bermain mengeksplorasi lingkungannya. Oleh karena itu anak membutuhkan kondisi fisik yang baik untuk mengoptimalkan aktifitasnya. dan salah satu bagian penting dari kebugaran jasmani anak adalah kelenturan tubuh, yaitu suatu kemampuan otot dan sendi untuk bergerak dengan gerakan yang luas tampa rasa sakit ataupun cedera. Fleksibilitas merupakan salah satu komponen penting dalam kebugaran jasmani yang memiliki peran besar dalam mendukung aktivitas fisik, mencegah cedera, dan meningkatkan kualitas hidup anak sejak usia dini. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak usia 9–13 tahun yang aktif berolahraga, seperti wushu, memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang tidak berolahraga secara rutin. Latihan kelenturan berperan dalam memperbaiki kondisi otot, meningkatkan keseimbangan tubuh, memperbaiki postur, mengurangi nyeri otot, serta meningkatkan performa olahraga dan kesehatan mental. Aktivitas olahraga seperti bola keranjang, sepak bola, dan tenis meja juga turut berkontribusi dalam meningkatkan kelenturan tubuh, khususnya pada bagian-bagian yang mendukung keterampilan dalam olahraga tersebut. Oleh karena itu, penting untuk menanamkan kebiasaan latihan kelenturan sejak dini, baik melalui aktivitas di sekolah maupun di luar sekolah, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kebugaran fisik dan kesiapan motorik anak secara menyeluruh.
Downloads
References
goentoro, patricia. 2023. “Manfaat Latihan Kelenturan, Baik Untuk Cegah Cedera.” Hellosehat.
Gumelar, Ferdi, and Romi Cendra. 2023. “Hubungan Kelincahan Dan Kelenturan Tubuh Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Pada Permainan Futsal.” Science and Education Journal (SICEDU) 2(3):467–74. doi: 10.31004/sicedu.v2i3.141.
Guretno, Agong. 2022. “Efektivitas Pembelajaran Daring Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Olahraga Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri O Mangunharjo.” SJS: Silampari Journal Sport 2(1):1–9. doi: 10.55526/sjs.v2i1.192.
Nur, Hasri Wandi. 2016. “HUBUNGAN KELENTURAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DASAR SEPAKSILA PADA SEPAKTAKRAW.” Jurnal MensSana 1(2):49. doi: 10.24036/jm.v1i2.54.
Putra, I. Gede, and I. made Muliarta. 2016. “FLEKSIBILITAS ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR USIA 9-13 TAHUN YANG BERMAIN WUSHU LEBIH BAIK DARIPADA BUKAN PEMAIN WHUSU.” E-JURNAL MEDIKA 5(10):4.
Siregar, Fajar Sidik, and Agung Nugroho. 2022. “PENGETAHUAN ATLET TERHADAP RESIKO, PENCEGAHAN, DAN PENANGANAN PERTAMA CEDERA OLAHRAGA BOLA VOLI.” Jurnal Olahraga Dan Kesehatan Indonesia 2(2):83–93. doi: 10.55081/joki.v2i2.601.
Utami, Jacoba Nugrahaningtyas Wahjuning, Lenna Maydianasari, Nonik Ayu Wantini, Amri Hermawan, and Andre Christian Abeh. 2024. “PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA, ASAM URAT, KOLESTEROL DAN TES KELENTURAN TULANG BELAKANG DI MAN 2 SLEMAN.” EJOIN?: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2(2):295–301. doi: 10.55681/ejoin.v2i2.2278.
Veronika, Lica, and Zahratul Qalbi. 2021. “UPAYA MENINGKATKAN KELENTURAN OTOT ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN BOLA TANGAN DI GANG GANDARIA 10 KOTA BENGKULU.”
Wijaya, Andhega. 2020. “Fleksibilitas Siswa Sekolah Dasar.” Indonesian Journal of Primary Education 4(1):118–23. doi: 10.17509/ijpe.v4i1.25136.
.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Fitra Nabila Ajirun, .Muh. Wahyuddin S. Adam, Muh. Fikri R. Abas, Suciawaty Bahutala, Milkawati Adjidji

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
CC Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0














